Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Muncak

20 Januari 2023   14:10 Diperbarui: 20 Januari 2023   14:28 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : jsh vcxw@pinterest.com

Muncak

Muncak
mencetak jejak
menginjak congkak
terkubur bisu di rimba

Dahaga pendaki
menguliti mentari
mencengkram bara
membakar hangus jumawa

Mengendus damai
membaui asin keringat
mereguk hangat di hadapan
api unggun anggun menjilat

Memahat jabat erat
di antara liuk tarian
jalang ilalang liar bergoyang
tanpa ditabuh gendang

Hanya deru angin
menendang sekerat
jiwa-jiwa petakilan terjungkal
dari kursi-kursi pongah

Muncak tanpa
mencak-mencak
mendaki puncak dan
bibir pun berlumur decak

Disini tundukan angkuh
hingga melepuh
berbaur dan tersungkur
dalam rengkuh tentram

Hanya terdengar
suara-suara alam
serta gema nurani
tak terkontaminasi

H 3 R 4
Jakarta, 20/01/2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun