Dalam Rengkuh Kabut
Aku rindu
aroma tanah basah
kabut dingin merendah
bak tirai putih tipis
melingkupi rumah
Pohon mangga
di belangkang rumah
rindang berbuah
daun bolongnya melambai
ditabuh angin menderu
Aku rindu
ayunkan langkah
mencetak jejak di tanah
menuju jalan setapak
ke arah rumahmu
Berpapasan tetangga
sorot mata teduh
ramah menyapa
bibir-bibir mereka dilumuri
seulas senyum tulus
Sahaja menyimpan
segudang cerita
perihal jemari.bahagia
hangat rengkuh jiwa
tak selalu bisa ditukar
Dengan rupiah dan mewah
aku rindu suasana sendu
sesendu tatkala jingga
melumat langiit di atas
Bumi KLATEN
H 3 R 4
Jakarta, 07/01/2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H