Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sedih Ibu Mengelupas Seringan Kapas

3 Januari 2023   13:34 Diperbarui: 3 Januari 2023   13:40 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : shofi putri a @pinterest.com

Sedih Ibu Mengelupas Seringan Kapas

Bata merah dilumat asap
mencetak tebal jelaga
selimuti dinding telanjang
di remang cahaya

Aroma debu menguar
dari tungku tersumpal
potongan kayu bakar
tengah membakar

Menjerang pantat dangdang
tak mengerang jalang
menanti nasi tanak
tuk dimakan serempak

Mata Ibu pedih bukan kepalang
saban hari meniup bilah bambu
hidupkan tungku-tungku beku
hingga tersedak remah debu

Menelan getir sembari
lengannya menyortir
bebatuan kerikil dekil
di antara bulir-bulir harap

Esokkan masih ada beras pasi
tuk ditanak seraya membuka
tutup bakul beras ternyata
isinya telah tandas

Tak ayal sedihnya mengelupas
luruh seringan kapas
nelangsa terhempas
sorot mata ibu mendadak pias

H 3 R 4
Jakarta, 03/01/2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun