Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lidah Matahari dan Kopi Pagi

14 Desember 2022   14:32 Diperbarui: 14 Desember 2022   14:37 955
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: NFX-gilrs@Pinterest.com

Lidah Matahari dan Kopi Pagi

Lidah Matahari
terjulur pada genangan pekat
sepertinya ia ingin meloncat
dari punggung cakrawala

Dan duduk bersamaan
andai bisa turut serta
mencicipi si hitam yang
teronggok di serambi pagi

Bersama lelaki bercaping
yang tengah tampak nikmat
basuh kerongkongan
dalam setiap tegukan

Sebelum mulai mengarit
batang leher tangkai padi
hingga kemudian luruh terkulai
beralas tanah merah nan pecah

Liur Matahari menetes
kian deras seakan ingin
menyereruput hingga tandas
layaknya keringat terperas

Takada sekerat nikmat
yang dapat didustakan
dari aroma kopi yang melipir
dan kemudian mampir

Di ujung penciuman
diseruput berbarengan
di antara jilatan Matahari pagi
yang suam-suam kuku

H 3 R 4
Jakarta 14/12/2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun