Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jemari Ibu Tak Henti Menenun Kasih

1 Desember 2022   21:59 Diperbarui: 1 Desember 2022   22:18 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jemari Ibu Tak Henti Menenun Kasih

Tak henti-hentinya
jemari jiwa ibu
memintal seutas
benang-benang tulus rasa
kemudian menenunnya
menjadi sepotong pakaian
menutupi tubuh telanjang serta
memberi selembar kehangatan

Sepercik kasih sayang tulus Ibu
layaknya minyak urapan
ibu baluri sekujur tubuh
hingga aku menggeliat
disentuh lembut tapak lengan
lantas pejam lebih dalam
dan terlelap dibuai lengan
beraroma cinta kasih

Kasih Ibu laksana Matahari
belainya hangat suam-suam kuku
kerap menghangati tubuh jiwa
hingga takada lagi gigil
tapak lengannya acap kali
menyeka ceceran air mata
serta pangkuannya
tempat tenggelam dalam diam
laksana kapal nan karam

H 3 R 4
Jakarta, 01/12/2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun