Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cengkeraman yang Tak Lagi Menggigit

30 November 2022   21:05 Diperbarui: 30 November 2022   21:09 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cengkraman yang Tak Lagi Menggigit

Hanya karena lantaran
kehilangan keseimbangan
serta gemetar maka
cangkir berisi genangan
cairan hangat kecoklatan
terlepas dari genggaman
lengan bapak yang
tak lagi menggigit
seperti dahulu

Pegangan yang mulai kendur
oleh sebab digerus uzur
dan lambat-laun kekuatan
yang mulai ringkih tercerabut
laksana helai serabut
sejurus kemudian
tak disangka tak dinyana
cangkir jatuh
disertai bunyi gaduh
nyaris mengenai
punggung kaki bapak

Lantai becek sebecek
dua pasang mata bapak
yang merembes air mata
lelehkan kesedihan di sela
menyadari bahwasannya
perkasa miliknya dirampas usia
seraya tatap mata bapak
menatap cangkir yang teronggok
bapak terlihat amat kuyu
sekuyu waktu penuh bisu
menyaksi usia yang terpangkas

H 3 R 4
Jakarta, 29/11/2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun