Nak Ini Bukan Perang-perangan
Nak . . .
ini bukan perang main-mainan
di layar kaca yang dapat kau pause
barang sejenak hingga berjeda
yang bisa kau mainkan dengan seru
di ujung stick kendali di lenganmu
yang pabila kotamu porak poranda
serta kau kalah di medan perang
maka kau bisa memulai lagi
permainan seperti di awal
Namun . . .
ini adalah perang sungguhan
bukan perang-perangan
seperti yang kau lihat di layar kaca
seperti yang biasa kaumainkan
seraya raut wajahmu serius
melawan dan menangkis
serangan musuh dari segala lini
di laut di darat dan di udara
kau gempur dengan strategi
permainmu yang kian piawai
dan terasah tajam naluri
taklukan bala tentara musuh
hingga kau menjadi winner
atas pertempuran di dunia gamer
Nak . . .
ini perang di dunia nyata
yang kapan saja kotamu bisa
hancur lebur digempur
alat berat musuh di bom bardir
hingga rata dengan tanah
dan kau dapat mendengar
jerit serta tangis menyayat
lantaran hati tersayat
menyaksi mayat-mayat
bergelimpangan di tanah
di basuh merah darah
kau dapat menyaksi dengan
mata kepalamu sendiri
kekejaman perang
Yang biasa kau mainkan
dengan riuh suara-suara
bernada kekesalan dan bahkan
terkadang kau banting
stick kendali dengan
sepenuh benci
Menatap Perang dari Jendela Kenyataan
H 3 R 4
Jakarta, 11/11/2022
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H