Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pejalan Sunyi Pengais Remah Sepi

8 November 2022   14:24 Diperbarui: 8 November 2022   14:36 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pejalan Sunyi Pengais Remah Sepi

Kau ayunkan langkah kaki
mengais remah-remah sepi
memungut bulir-bulir sunyi
yang tak sengaja terinjak
alas kaki hingga retak

Kau selalu saja lintasi
tubuh malam nan senyap
di sela hening mendekap
di antara kebisuan membekap
nikmati gita sunyi hingga lelap

Kaulah pejalan sunyi
menggembalai anak-anak sepi
giras berlari di relung hati hingga
sepi kau giring memasuki
kandang selepas diumbar liar

Kau pejalan sunyi
gemar memetik
sehelai demi sehelai sunyi
bergelayut di dahan kelam
lantas kau kantongi

Kau pahat jejak setiap inchi
di tubuh hening lantas
susuri setiap bentangnya
di hamparan sunyi tiada bertepi
hingga patah taring hening

Kau pemulung sepi
kau timbun sepi hingga
berkarung-karung
penuhi dan padati
sudut-sudut hampa
lantas kau ikat dengan

Seutas tali atma
lantas kau buntal
guna kau gembol
hingga sepi tak lagi
liar berhambur keluar


H 3 R 4

Jakarta, 08/10/2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun