Perempuan Bergaun Hitam di Lorong Kelam
Seperti biasa
perempuan bergaun hitam
beralas hak tinggi
namun masih lebih tinggi
gaya hidupnya
Menanti tamunya
datang dengan membawa
kendaraan mewah
hidup serasa menjadi layaknya
tuan dan nyonyah
Harap-harap cemas
batang sigar tak luput dicekik
dalam hatinya panik
persediaan beras nyaris habis
uang di dompet menipis
Dilirik arloji berkali-kali
mananti di sudut sepi diselimuti
suntuk bagaikan palu
mengetuk-ngetuk tempurung
kepala hingga retak
Seperti bebunyii
jarum-jarum waktu berdetak
seperti suara bergema
pada alat stethoscope tergantung
di leher milik para jubah putih
Lagi-lagi disesap dan
dihembuskan coba buang resah
di keranjang sampah
menghalau perasaan gundah
hingga luka bernanah
Seorang perempuan
bergaun hitam di lorong kelam
kedua mata masih
terjaga hingga jelang pagi buta
sebuta mata, hati, jiwa
H 3 R 4
Jakarta, 22/10/2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H