Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dua Bara, Kawan Bicara dan Purnama

11 Oktober 2022   17:27 Diperbarui: 11 Oktober 2022   17:41 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : Ana Luisa@Pinterest.com

Dua Bara, Kawan Bicara dan Purnama

Dua batang sigar
dilumat api lantas
menjadi bara merah
semerah luka
bersemayam di dada

Kawan bicara
tak henti berceloteh
tentang hal gila yang
sepertinya ingin ku amini
namun aku bergeming

Netraku sibuk
memeta purnama
di atap langit berjelaga
diam anggun buat kutertegun
sayang disayang daksanya

Dicengkram kuat lengan malam
dan ia tak kuasa meronta
kudapati wajahnya teramat pasi
menggantung hiasi
selembar langit malam

Dua bara menyala
ukir banyak cerita
perihal hitam putih hidup
serta luka-luka jiwa serta
menelan ribuan getir

Entah mungkin hingga
di ujung hidup
di mana pengap menyekap
sukar mendekap

Untung masih ada purnama
meski pias tak mengapa
setidaknya masih terangi
tapak-tapak angkah
enggan berulah

Kawan bicara kerap berkisah
kisah yang tak basi tuk disantap
perihal tembok tebal pongah
yang hendak ia hancurkan
dengan sekerat nyali Serigala

Aku tersenyum kecut
seraya mengacak rambutnya
dan meninju mukanya
yang terkesan amat belagu
ah sobat karibku

Bersama kita
bertikai dengan masa
yang henti memburu
layaknya peluru
menembus tubuh waktu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun