Mampus Kau Dikoyak-koyak Sepi
Tahukah kau sepi serupa Belati
tajam menikam dan menguliti
seiris demi seiris buatmu meringis
menahan isak tangis memerah gerimis
Laksana tangkai mawar ditumbuhi duri
nyeri mencabik-cabik nurani
buatmu merintih pedih seraya
menjahit luka-luka seorang diri
Mampus kau dikoyak-koyak sepi
berkawan kepulan putih nan lesap
membentuk tarian asap
bawa terbang sukacita hingga lenyap
Asbak masihlah kosong
hanya berisi remah-remah debu
hasil bakar batang cerutu layaknya
kereta uap yang terus mengepul
Mampus kau dikoyak-koyak sepi
yang serupa belati berkarat
buatmu nyaris sekarat
di antara ribuan umpat
Asap meliuk sontak rasamu teraduk
dan kau pun jatuh terduduk
kesepian mengusap tengkuk
di antara remang bulu kuduk
Mampus Kau dikoyak-koyak sepi
menguar aroma stanggi
di waktu yang kerap harakiri
dan berkali kau mati suri
Di atas Meja Sepi
H 3 R 4
Jakarta, 31/08/2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H