Angkara Menjilat Kalap Membuat Binasa
Angkara laksana api membakar tumpukan kayu, hingga merupa remah-remah debu. Merah berkobar menjalar menjerang panas luar biasa tak ayal membuat binasa tak bersisa.
Amarah yang bergejolak menjilat ulu hati hingga naik ke ubun-ubun di kepala, sejatinya menghanguskan segala yang dilumat berubah pekat sepekat jelaga menjilat kalap.
Kemarahan bergolak hingga titik didih tertinggi, murka membumbung serasa menyentuh atap lazuardi. Api angkara membakar luluhlantakan sekitar, hingga puing penyesalan bertebar.
Amuk murka pecahkan anarki dalam diri, terbitkan huru hara tak tertanggulangi. Ledakan emosi hingga Iblis dan bala tentaranya bersorak-sorai menari di atas altar kekalahan diri.
Padamkan api angkara sirami dengan tetes embun sejuk rapalan doa, niscaya ia tak membesar melahap apapun tanpa terduga. Sontak sirna seketika, kepala tetap dingin dan kalbu pun tentram.
Angkara hanya membuat gelap mata.
H 3 R 4
Jakarta, 19/08/2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H