P U L A N G
Waktu seperti menabuh genderang
bagi mereka yang pulang
selepas melanglang
Kepak sayap terbang mengitari
tubuh-tubuh perkasa
melangit tinggi
Dilumuri merah bara mentari
arungi semesta nan luas
rindu mengelupas
Menggebu di antara silir menderu
serasa ingin tuntaskan hasrat
dalam geliat melumat
Di antara lirih sayup-sayup sampai
erangan rindu memanggil
saatnya tuk pulang
Peraduan nan teramat nyaman
tempat rebahkan seluruh
lelah jiwa dan raga
Pulanglah di tanah kerinduan
hangat pelukan menanti
rentangkan lengan
Pulang lintasi segara menampar
dihujani kilat menggelegar
meramu tangan badai
Tak peduli langit runtuhkan
anak panah hujan dari
tempat ketinggian
Ketika rindu memanggil maka
hanyalah ada satu kata
yakni pulang
Takkah kau dengar seruanku
di antara bulir gerimis
aku mengais-ngais
Selimut hangatku yang turut
kau bawa serta dalam
lipatan waktu
Pulanglah aku rindu sepasang
mata Elangmu tikam jiwa
buatku mati perlahan
Di pusara rindu yang tak berkesudahan
H 3 R 4
Jakarta, 16/08/2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H