Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kematian Menjadi Tabir Misteri

5 Agustus 2022   20:34 Diperbarui: 5 Agustus 2022   20:40 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kematian Menjadi Tabir Misteri

Bercak darah tercecer di lantai
beberapa butir selongsong peluru
sehelai rambut berwarna legam
sidik jari lekat di sana-sini
serta sesosok tubuh kaku tergeletak
dalam keadaan tak bernyawa
dengan pejam mata

Adakalanya kematian
menjadi tabir misteri
yang sukar dipecahkan
menyisakan teka-teki
hingga dipaksa keras
temukan sebuah jawaban
sebab musabab sehelai
nyawa terbang melayang
terhempas dari jasad

Nafas hidup lenyap
di antara sunyi membekap
aroma kematian tercium tajam
lantas membentur
tembok-tembok nan diam
selubung misteri mengitari
masih berlanjut esok hari
di antara kuyup peluh
merobek rasa penasaran

Sesungguhnya
ada apakah gerangan
seraya menatap jasad pucat
bibir terkatup diam
bersimbah rasa kasihan
terpenggal nyawa hidup
terpisah alam fana dan baka
kehidupan yang singkat
dalam selembar kematian
sukar diidentifikasi

TKP... yang sepi

H 3 R 4
Jakarta, 04/08/2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun