Bukan Arak atau pun Tuak yang Buat Ku Mabuk
Bukan Arak atau pun Tuak
yang dapat buatku mabuk
sempoyongan seperti
lambung kapal yang oleng
lantaran dikocok-kocok ombak
Seperti orang yang dipukul telak
hingga terjerembab lantas
kleyengan jatuh terlentang
posisi menantang buat yang melihat
serasa gemas ingin menendang
Namun genangan nikmat Sastra
dari pialang-pialang pemahatnya
serta racikan diksi yang
lebih nikmat dari anggur manapun
bawa benakku kerap mengangkasa
Menghidu serta mencicipi
aroma nikmat tiada tara
bawa jiwa tak ubahnya pengelana
di savana aksara di belantara rasa
terus ditenggak hingga mabuk
Sesungguhnya aku seorang pemabuk
dan aku enggan meninggalkan
kebiasaan menenggak air suci puisi
dari pancuran jiwa yang akan
terus mengalir sepanjang hayat
Masihkah kau menyukai
seorang pemabuk sepertiku
mabuk tanpa disertai ceguk
mabuk tanpa meracau kacau
cukup diksi-diksimu buatku mabuk
H 3 R 4
Jakarta, 03/08/2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H