Melukis Lengkung Bianglala
Wajah sumringah
dengan tawa memecah
celoteh seakan tumpah ruah
melukis manis lengkung bianglala
di ketinggian langit khayal tanpa bual
Indah bias warna
memantul pada kornea
mengerjap-ngerjap seraya
menatap terkesima disela-sela
takjub memulas luas angkasa mimpi
Bulir air tergelincir
tetesi kuat bebatuan ingin
mencipta rongga di kuat tekad
menyublim noktah ingin di geliat
mentari harap kerap bersinar terang
Percikan kuasmu
usahlah ragu goreskan
warna-warni mimpi laksana
bianglala dengan lengkungnya
selepas mata langit memerah air mata
Setelah rinai hujan
pun reda serta bulir embun
menguap lenyap lantaran dibakar
sebilah pedang panas di antara terik
dimana buat leher rasa tercekik namun
Sekerat mimpi-mimpi
tiada pernah akan berkarat
sebab dilumat masa lamat-lamat
tetap menggeliat dan bergema kuat
dan tertancap pada pembuluh hasrat
H 3 R 4
Jakarta, 10/6/2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H