Aku Hanya Sekedar Pemulung Kata
Remah-remah kata terserak
nyaris terinjak
layaknya dedaunan gugur
dirontokan angin
kupulung hingga penuhi
kantung kecil
tersampir di bahu rasa
selalu saja
kugembol dengan penuh
rasa sukacita
seraya nurani bersiul-siul
pertanda bahagia
kubawa aksara serta kurangkai
bunga-bunga sastra
setidaknya hidupkan sekerat
jiwa yang sempat
rasakan terlunta di bawah
kolong langit
di megahnya bangunan
tembok pongah
aku hanya pemulung kata
dimana kata
mengeja makna tersirat
meski tak
selamanya dapat difahami
karena puisi
bahasa yang universal
kurangkai
bunga-bunga Sastra hingga
jadi buket bunga
dalam genggam lengan waktu
H 3 R 4
Jakarta, 31/03/2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H