Tatap MatakuÂ
Takkah kau lihat kesungguhanku
menyayangmu
takkah kau dapat rasakan sebentuk
ketulusan cintaku
lantas mengapa kau masih ragu
suaramu terdengar
amat menghiba serta cahya mata
meredup laksana
lentera mulai kehilangan nyawa
di atas pijarnya
Perlahan kau raih wajahku dan
lagi-lagi tatapan
matamu merupa sebilah belati
tikam jantungku
buat darahku berdesir dan buat
kehabisan oksigen
bak ikan menggelepar lantaran
kekurangan air
dan serasa buat lidahku kelu
di lipatan waktu
Kau tahu aku tak pernah memiliki
sebongkah keberanian
menatap sepasang mata elangmu
aku takut mendapati
diriku jatuh rindu dan tersandera
oleh rasaku yang
terkungkung di atas rasa dambaku
andaikan kau dapat
membaca hatiku serta merasuk ke
dalam ruang jiwa
Ada sekerat hampa rebah di sana
ditidurkan masa
hingga lelap dalam kurung waktu
yang amat lama
di mana pintu hati kukunci rapat
tempat kusimpan
seluruh rasaku dalam dekap sendu
tak pernah bisa
kukelabui sejumput asaku betapa
Jiwa ragaku inginkanmu
H 3 R 4
Jakarta, 24/03/2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H