Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mencetak Wajah di Cermin Terbelah

14 Maret 2022   13:27 Diperbarui: 14 Maret 2022   13:31 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mencetak Wajah di Cermin Terbelah

Seraut wajah ayu tersaput gincu tebal
setebal berlembar-lembar benci
pada lelaki berdompet tebal

Pikirnya lelaki durjana semua dapat
dibeli dengan setumpuk rupiah
serta kilauan emas permata

Lantas leluasa untuk rebah jadikan
sahaya hasrat serta budak ingin
puaskan dahaga menggila

Hidup layaknya orang berpetualang
melanglang di alam nan bebas
salurkan geliat tarian buas

Di kota yang merupa rimba tempat
kehidupan dipenuhi jelaga
serta noktah hitam

Ditatapnya cermin terbelah dengan
sorot tajam dan bara kebencian
seperti lidah api menjilat

Tumpukan kayu hingga hangus
terbakar dalam selimut pekat
merupa seonggok arang

Jangan mencoba untuk masuk
ke dalam alam pikiranku
ujarnya lirih sebab itu

Terlalu hitam bagimu

Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta, 14/03/2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun