Jemari dan Belatiku Berdansa di Balik Punggungmu
Kurengkuh batang lehermu nan kokoh
seraya mengajakmu berbincang
sembari sorot mataku menatap
manik matamu alihkan pandanganmu
Kau pun membaca gerak bibirku
mengamati raut wajahku
dengan tatap penuh arti seperti
tengah menerjemahkan sesuatu
Namun kau sama sekali tak tahu
dan disadari atau tidak olehmu
bahwasannya aku sembunyikan
sesuatu di balik punggungmu
Yakni sebilah belatiku
yang sesaat lagi menari
merobek lapisan kulitmu seperti
seseorang keji mencabik hatiku
Kau masih merengkuh
pinggangku erat seraya
tersenyum dingin dan kaku
ke arahku dan.kulihat setitik cinta
Di balik angkuhmu dan buatku
merasa kian muak dan kubiarkan
kau nikmati tawa renyahku
dan aku memasang senyum palsu
Mengelabuimu dan kau pun terjerat
masuk ke dalam perangkap
manis madu cintaku buatmu
sedikit tundukan congkakmu
Aku hanya menunggu waktu
saat-saat yang tepat di mana
kepalaku keluarkan sepasang
runcing tanduk iblis guna habismu
Jemari dan belatiku berdansa mesra
di balik punggungmu
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta, 10/02/2022