Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kubakar Mawar di Rasaku yang Tawar

25 Februari 2022   17:50 Diperbarui: 25 Februari 2022   17:56 888
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kubakar Mawar di Rasaku yang Tawar

Kuntum mawar
tak lagi indah rupa
dahulu ku amat memuja
ranum dikulum molek dipeluk
tak peduli runcing duri-durinya lukai

Kupuja mawar
setinggi langit
setinggi gunung
setinggi tebing
setinggi rasa ku

Namun lacur
apa terjadi mawar
sampai hati bermain api
runtuhkan bangunan rasa ini
porak-poranda hancur lebur jadi abu

Aku muak
aku murka
aku merandang
aku mendendam
aku... aku... aku... Shittt...

Kunyalakan
pematik api dan kusulut
api tampak amat beringas
lamat-lamat mulai melumat
helai demi helai kelopak mawar

Hingga mawar
hangus terbakar dan
menjadi serpihan debu
dihempas angin berhembus
seiring tawar hati ku tanpa isak pilu

Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta, 25/02/2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun