Aku Berlari Susuri Hutan Jati
Aku berlari
susuri pedalaman hutan jati
kau mengikuti
Aku lintasi
sungai dengan jeram-jeram liar
kau menguntit
Aku daki
rinjani bak negeri di atas awannya
kau tetap ada
Kemana pun aku langkahkan kaki
guna bersembunyi
kau tetap temukan jejak-jejakku
Di atas bulir-bulir pasir
di keruh atau bening perairan
di belantara perawan
Seolah kau dapat menghidu
anyir darahku di antara denyut nadi
layaknya binatang pemburu
Yang terus memburuku
ikuti tapak-tapak bisu
memahat keberadaanku
Kau selalu ada di kepalaku
haruskah kupenggal batang leherku
hingga luruh ke tanah
Mungkin saat itu kau tak lagi
dapat menyambangi alam pikirku
tanpa sejumput kata permisi
Mengetuk-ngetuk tatkala
malam-malamku dibungkam senyap
dan pekat menjadi selembar tirai
Buatku lelap sandarkan
letih jiwa dari mengingatmu
yang datang dari lorong masa
Dengan kereta waktu
beserta gerbong-gerbong ingatan
milik bentang masa lalu
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta, 22/02/2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H