Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tangis Itu pun Pecah Seketika

15 Februari 2022   14:33 Diperbarui: 15 Februari 2022   14:37 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tangis Itu pun Pecah Seketika

Sekuat-kuatnya lelaki
meski hatinya sekeras batu
adakalanya jiwa terguncang tak kuasa
diberondong peluru kesedihan
yang bersarang dalam diam
tangis itu pun pecah seketika
meski tak gaduh bergema
memantul di tembok kedap suara
hanya isak tertahan terbaca
pada raut wajah serta air muka
menyeduh sedu sedan rasa
dan sembunyi dibalik
kekar tapak lengan
meski mata tak berurai air mata
mencipta hujan dari
deras genangan rasa
namun kesedihan itu
tampak nyata meski
rapat disembunyikan
pada akhirnya jua kan
runtuhkan hujan kesedihan
yang jarum-jarum airnya
meresap ke sela jiwa
sebab lelaki juga sama
miliki rasa yang terkadang
bongkahannya pecah
merupa serpihan
rasa dari segala rasa
yang ada saatnya dimuntahkan
tatkala di tampar kuat
tangan keadaan memilukan

Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta, 15/02/2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun