Tangis Itu pun Pecah Seketika
Sekuat-kuatnya lelaki
meski hatinya sekeras batu
adakalanya jiwa terguncang tak kuasa
diberondong peluru kesedihan
yang bersarang dalam diam
tangis itu pun pecah seketika
meski tak gaduh bergema
memantul di tembok kedap suara
hanya isak tertahan terbaca
pada raut wajah serta air muka
menyeduh sedu sedan rasa
dan sembunyi dibalik
kekar tapak lengan
meski mata tak berurai air mata
mencipta hujan dari
deras genangan rasa
namun kesedihan itu
tampak nyata meski
rapat disembunyikan
pada akhirnya jua kan
runtuhkan hujan kesedihan
yang jarum-jarum airnya
meresap ke sela jiwa
sebab lelaki juga sama
miliki rasa yang terkadang
bongkahannya pecah
merupa serpihan
rasa dari segala rasa
yang ada saatnya dimuntahkan
tatkala di tampar kuat
tangan keadaan memilukan
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta, 15/02/2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H