Daddy Give Me Hug
Lelaki kecil berlari
ke arah ayahnya
kemudian berhambur
dan mencengkram
bahu amat kuat
seakan telah sekian lama
tak sua dengan lelaki
yang menjadi pahlawan
bagi keluarga
"Daddy Give Me Hug"
ujarnya dengan suara
teramat lirih seraya
ia benamkan wajahnya
di hamparan dada bidang
milik sang ayah
betapa kerinduan menjadi
selembar selimut jiwa
yang menghangati sukma
tatkala didera gigil kerinduan
dan hari-hari yang terlewati
dipenuhi kuntum-kuntum harap
yang menanti saat merekah
dalam indah sebuah temu
"Daddy....please don't go"
ujarnya dengan tampak jelas
serpihan kaca di matanya
serta kilatan kerinduan
yang acapkali melumat
dan tiada pernah dapat
terhapuskan selain
membenamkannya kedalam
dekapan lengan-lengan nan kekar
serta haus sentuhan dari lelaki
yang di nadi ku mengalir
kental merah darahnya
tanpa kehadiran seorang ayah
hidup serasa hanya
mengenal satu musim
yakni musim dingin
takada bahu untuk bersandar
dan takada lengan yang meraih
kedalam hangat pelukan
sebab sejatinya ayah adalah
Matahari Hidup
tempat ku menggeliat
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta, 28/01/2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
