Koper Kenangan tentangmu di Loteng Rumahku
Koper-koper tersaput debu
tersusun tergolek di lantai kayu
apabila dipijak terdengarlah derit
suara di antara papan berderak-derak
Koper-koper ku buka satu persatu maka
terhidulah oleh ku dan aku membaui
serpihan debu tebal tumpukkan
dari dimensi masa lalu
Bangkit pecahan ingatan
dalam susunan pelik puzzle waktu
mengajak menyusuri penggalan kisah
di antara buram kaca jendela kenangan
Ada remah-remah kenangan berkeliaran
di pelataran kepala di serambi sukma
mencungkil jahitan lama hingga
luka kembali koyak-royak
Di dorong oleh kuatnya
rasa penasaran lalu terus saja
dibuka seluruh koper dengan seksama
tak ayal terberai benang-benang peristiwa
Buat bibir sukar guna berkata-kata perihal
sepotong rasa pernah bertahta dan
menghuni di dalamnya sungguh
amat manis disisipi tangis
Di dalam koper berisi aneka
tumpukan asal muasal rasa hingga
akhirnya berkecambah dan tumbuh subur
lantas layu dalam peluk erat jemari waktu
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta 04/01/2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H