Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kau dan Aku di Tubir Paling Sunyi

17 Desember 2021   17:45 Diperbarui: 17 Desember 2021   17:53 877
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kau dan Aku di Tubir Paling Sunyi

Kau dan aku seperti berada
di ujung tubir yang paling sunyi
di tengah asa yang acap kali
berkecambah namun dipaksa musnah
dibabat hingga ke akar-akarnya

Takada sepatah kata meluncur
di mana bibir-bibir kita hanya
bisa terkatup seolah terkunci rapat
dan kita pun bergumul dengan
jalan pikiran masing-masing

Kau dan aku dibenturkan
pada realita yang ada
sungguh menohok jiwa
buat lunglai tiada berdaya
bangunan asa porak poranda

Jurang menganga dihadapan kita
begitu dalam dan
serasa menakutkan
buat kau dan aku hanya bisa
saling menatap dari kejauhan

Tanpa bisa bersentuhan
tubir sunyi tak dapat dijembatani
terlebih dilintasi oleh deru ingin kita
tertancap kuat di nadimu nadiku
ingin hidup satu atap namun

Terganjal restu
menghantarkan kau dan aku
di ujung tubir yang paling sunyi

***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta 17/12/20211

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun