Di Ujung Kelokan dan Batas Bianglala
Jalanan basah selepas
mata langit memerah air mata
merupa jarum merajah tumpah ruah
Lintasi kelokan di licin
badan jalan serta ban-ban
terus laju menggelinding sadis
Melindas wajah aspal
memahat uril sepanjang jalan
seraya mencari-cari batas bianglala
Selepas hujan bianglala
muncul ke permukaan dengan
lengkung indahnya buat terkesima
Kelokan demi kelokan
disambangi demi goresan pelangi
tersaput di bentang megah lazuardi
Terpantul di badan jalan
dengan seberkas cahaya berpendar
lantas dalam seketika hilangkan gusar
Di batas bianglala
terpatri sejumput bahagia
terbalut amat sahaja di sudut asa
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta 30/11/20211
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H