Setiap Sudut Kota Memahat Jejakmu dan Romansa
Aku pulang membawa
segengam rindu
yang kugantungkan
di langit asaku
Rindu kadung membatu
mengganduli derap
langkah kian memberat
dari waktu ke waktu
Dan setiap sudut kota
memahat jejakmu
helai udara hembuskan
aroma nafasmu
Buat kalbu serasa membeku
membuka lembar buku
ingatan di ruas-ruas kepala
menggurat kisah pilu
Perihal kasih tak sampai dan
romasa mengharu biru
teteskan kesedihan menjelma
telaga tak kunjung surut
Aku terus saja melangkah
meski sayap-sayap
pengharapan serasa patah
dan hati dipenuhi
Lebam kecewa serta bilur
bekas luka menganga
susah payah kujahit sendiri
lalu direkatkan waktu
Waktu di hidupku mengalun sendu
seakan enggan beringsut
di antara geliat denyut nadi serta
degup jantung yang kian
Melemah lalui putaran masa
hingga gulita datang
menjemput bawa jiwa dalam
lelap ranjang peraduan
Dan malam-malam gulita
menghantarkanmu
bertahta di singgasana
mimpi indahku