Permadani Bumi Menawan Hati
Sejauh mata memandang area pesawahan
laksana permadani selimuti ringkih
tubuh bumi dengan rimbun
Helai batang-batang padi seakan melambai
menggoyangkan dan mengguncang
bulir-bulir emasnya nan elok
Silir angin meniup sepoy-sepoy menerpa
jiwa yang sumpek dengan beban
kerja yang kian bertumpuk
Menepi sejenak dari semrawut yang ada
serta bisingnya kehidupan kota
dan bingarnya bisik-bisik
Jajaran tembok yang seakan bertelinga
dan seakan tak kedap suara maka
termenung di ruang renung
Permadai bumi teramat tebal setebal
rindu mendekap erat manja
guna habiskan masa
Di detik yang tak berjeda seiring
putaran waktu mengalun
dalam sekeping asaku
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta 17/11/20211