Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Membaca Kelam pada Gelagat Alam

12 November 2021   12:54 Diperbarui: 12 November 2021   13:03 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membaca Kelam pada Gelagat Alam

Membaca kelam
pada gelagat alam
terberai gumpalan awan
sewarna kelabu memintal sendu

Sesaat lagi langit
akan meruntuhkan hujan
membasuh serpihan debu di tubuh
bentala yang kian ringkih dan menua

Kelam selimuti lazuardi
dalam dera gigil melumat biru
hingga tak bersisa tertawan netra
yang ada hanyalah hamparan pekat

Mendung tebal bergelayut
membuat kawanan burung sawah
terbang berbalik arah seraya terhuyung
di antara suara gelegar dan cambuk kilat

Hujan akan segera runtuh
menyapu bersih segala kekotoran
pada setiap inchi tubuh bumi membuat
tergenang pada deras genangan kenangan

Hujan yang luruh buatku
lelap diusap selimut kenangan
mengahangatkan meski takada perapian
dengan api merah menyala di sudut ruang

Membaca kelam di antara suram
rindu lama terperam di bulir sekam
hingga kelak dituai bila saatnya tiba
meski di senja usia di waktu tak berjeda

***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakakarta, 12/11/2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun