Aku Berteriak pada Ombak
Aku berteriak pada ombak sekerasnya
menyeru namamu di antara suara
yang parau timbul tenggelam
Ombak membalas dengan hempasan
gelombang menghantam karang
menghantarkan buihnya
Aku lempar kerikil ke tengah lautan
berharap awan kesedihan yang
mnggantung di langit jiwa
Terberailah sudah digembalai realita
yang menuntun langkah jiwa
berpijak di buana nyata
Aku tuliskan namamu di hamparan
pasir landai dengan ujung
patahan ranting kering
Namun tak lama debur ombak keji
menerjang.meluluh-lantakan
hingga tak menyisa apapun
Aku larung duka lara pada bahtera
dengan layar lusuh terkembang
menuju pulau harapan
Bahkan sekuat tenaga aku berenang
di antara genangan getih dari
tetesan luka menganga
Aku bebat luka-luka hati seorang diri
hingga kudapati diri tak lagi
sama seperti dahulu
Terima kasih atas sayatan luka yang kau
goreskan tepat di ulu hati buatku
menjadi seorang pemberani
Menjalani hari-hari nan sepi dan
terima kasih untuk seiris pilu
yang kau gurat di kalbu
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta 21/10/2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H