Di antara Tangisan Sedu Sedan
Kedua lengan terangkat dan terbuka
seraya sesekali menyeka bulir
kristal pecah berderai
Diseka tapak lengan di antara isak
tangisan tersedu di pilu luruh
buat air mata jatuh
Segumpal kesedihan merupa awan
mendung mengantung
di antara bias pias
Pada sorot mata sang kelana dimana
dalam diamnya selembar jiwa
turut melanglang buana
Kendati acapkali terhempas dalam
sedu sedan berkepanjangan
menahan derai tangisan
Yang hadirnya tak kuasa dibendung
laksana jarum-jarum hujan
dilontarkan pada busur
Menjelma anak-anak panah kesakitan
melahirkan deras gelombang
ratapan dalam sepotong
Sunyi mendekap erat hati
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta 22/09/2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H