Di atas Mimbar dan Celoteh Garing
Mimbar tak pernah sepi dinaiki
layaknya para penjaja obat dadakan
riuh aneka progam ditawarkan dengan cara
Berkeliling dari satu mimbar
ke mimbar lainnya guna meraup suara
sekedar bermodal cuap-cuap sekenanya
Harum aroma 1001 janji
melebihi aroma parfume bvlgari
tak ubahnya hembus silir angin surgawi
Menjual sekeranjang janji
sekarung janji serta seikat janji
lagi-lagi janji dan janji-janji lagi
Takkah terdengar garing berbunyi
menerabas telinga-telinga telah tuli
mendengar celoteh cadas kalimat sakti
Membuai dengan harapan layaknya
bayi dalam gendongan dininabobokan
perihal semu yang tak sesuai kenyataan
Duhai Tuan... Puan...
celoteh kalian sungguh sudah BASI
kemarin kemana selama bercokol di sana
Jangan lagi ingin meraup
keuntungan dari suara-suara kami
bukankah kalian masih miliki HUTANG JANJI
Janji yang belum dilunasi
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta 27/08/2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H