Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kantong-Kantong Kemiskinan dalam Dera Kumuh

24 Agustus 2021   07:22 Diperbarui: 24 Agustus 2021   07:30 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kantong-kantong Kemiskinan Dalam Dera Kumuh

Sekawanan burung bangkai
terbang melintas di atas kepala
kemudian mendarat di bukit sampah
mencabik-cabik dengan tajam paruhnya

Anjing liar kurus mengendus
membaui aroma sampah busuk
mengendap sebab diperam masa
memakan sekenanya yang ditemui

Tikus got pun turut berkeliaran
kian menambah tajamnya aroma
sampah berbau menyengat ditingkahi
derit cicit amat riuh menggaduh suaranya

Belatung mirip bulir nasi
menggeliat di antara sampah
busuk yang tercecer seraya berjalan
merayap-rayap dengan tubuh membesar

Sejauh mata memandang
gundukan sampah terhampar
merupa semrawut dengan segala
kumuh yang ada namun disanalah

Letak ladang penghidupan
muara segala ampas membawa
peruntungan yang tiada pernah
ada matinya selalu berlimpah ruah

Hidung-hidung yang
seakan telah kebal aroma busuk
yang serasa menusuk serta kawanan
lalat hijau bersungut mengerubungi

Yang pasti kumuh ada di sekitar
dan seakan menampar bangkitkan
sekeping sadar bahwa sesungguhnya
kantong-kantong kemiskinan ada banyak

Dan terserak laksana sampah
teronggok memahat kehidupan kumuh

***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta 24/08/2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun