Merdeka tanpa Eksploitasi
Tubuh-tubuh ringkih dipaksa
membawa junjungan
di atas kepala
Sungguh berat tiada terkira
siapalah tega pekerjakan
anak di bawah usia
Yang semestinya masih harus
belajar menimba ilmu
di bangku sekolah
Masih harus mencicipi nikmat
nutrisi serta saripati ilmu
dalam bejana dahaga
Kepingan ilmu dari sang Murrobi
yang merupa pahlawan tanpa
tanda jasa dan Lillah
Di iklim yang katanya telah Merdeka
namun mengapa masih ada saja
eksploitasi pada anak-anak
Perbudakan memerah habis tenaga
pekerjaan yang semestinya
dilakukan orang dewasa
Membayar upah serendah-rendahnya
membiarkan mereka memikul berat
beban dan tanggung jawab
Yang seharusnya dipikul orangtuanya
bukan malah menceburkan dan
membenamkan mereka
Ke lumpur kerja tak ada habisnya
membuat mereka tersandera
seluruh raga dan energi
Terkuras demi bulir-bulir beras
ditanak di periuk nasi milik
sang ibu mengepul panas
Sepanas tubuh akibat kelelahan
bekerja banting tulang serta
perah keringat bermandi
Peluh serta bersimbah lelah
yang tak dihiraukannya
atas nama keluarga
Inikah Merdeka...?
Membiarkan mereka tak ubahnya
pekerja kasar memanggul berat beban
Membopong dengan tenaga
berkarung-karung barang muatan
dengan menyeret langkah-langkahnya
Di setiap inchi lelah tubuh
dalam letih nan payah namun
tetap dipaksakannya mengais rupiah
Merdeka seharusnya tanpa
eksploitasi pada anak-anak di dunia
tunas-tunas muda harapan Bangsa
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta 16/08/2021