Kau dan Aku Menatap Pagelaran Kolosal teramat Megah
Dwi...
Kurebahkan kepala di bahumu
seraya menatap pagelaran kolosal
teramat megah tersaji di hamparan sepi
Purnama paripurna menggantung
di langit kelam tak ubahnya bola lampu
berpendar terangi seluruh wajah semesta
Dan bias sinarnya menyentuh
parasmu dan parasku kemudian
jatuh tepat di ke dua manik mata
Memantul sedemikian indah
di altar malam seiring kidung
lamat-lamat mengalun merdu
Terbawa oleh desau angin
senandungkan bahasa kesunyian
serta riak-riak kerinduan terpendam
Kau eratkan pelukmu seraya
hangati jiwa raga tak ubahnya
sekumpulan bara panas membara
Namun tak sampai membakar hangus
cukup beri sentuhan hangat dalam dekap
berdesir darahku dan berdegup jantungku
Di atas balkon berdua kita nikmati
senyum mengembang purnama amat
berseri seperti halnya aku yang hanyut
Dalam dekap hangat cintamu, Kekasih
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta 21/07/2021