Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Yang Busuk Diperam Waktu

22 Juni 2021   17:00 Diperbarui: 22 Juni 2021   17:09 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi Hera

Yang Busuk diperam Waktu

Buntalan kresek padati dan jejali sungai
diam dan busuk diperam oleh waktu
saksi bisu segelintir manusia
ndablek dan kepala batu

Buntalan kresek jumpalitan tersangkut
di antara sela-sela rimba mangrove
berbaur dengan endapan lumpur
sampah abadi tak musnah

Mendekam selamanya di bibir sungai
centang perenang tak terurai
mencipta busuk menusuk
terhidu penciuman

Saban hari ada saja sampah dibuang
seolah sungai baki penampungan
tempat mendaratkan limbah
teramat berlimpah ruah

Menutupi elok rupa wajah sungai
mencipta aura suram seiring
pepohonan terlihat muram
dalam hening menyaksi

Ulah manusia tak menjaga atas
anugerah yang Maha Kuasa
berupa belantara, sungai
dan yang lainnya

Guna dipelihara agar tetap lestari
serta takkan ciptakan bencana
yang kelak menuai akibat
atas yang diperbuat

Sampah-sampah busuk diperam waktu
hembuskan bau terbawa angin lalu
tetap diam dan tak bergeming
seiring suasana hening


***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta | 22 Juni 2021 | 16:59

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun