Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Api Asmara

17 Juni 2021   07:42 Diperbarui: 17 Juni 2021   08:41 655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: mattmarvinjames.hubpagess.com

Api Asmara

Kau dan aku ibarat
dua batang korek api
digesek hingga terpercik api
lalu membakar diri
menyisa hangus pada
batang korek kayu
rapuh kemudian patah
hingga menjelma serpihan debu

Begitupun kau dan aku
dua hati saling tergesek
hingga terpercik api asmara
bangkitkan gairah jiwa
meletup dahsyatnya seraya
nikmati puncak bahagia
dalam labirin asa seiring
cumbu dan pagut mesra

Hingga benar-benar terbakar
mengawang-ngawang terlempar
ke tempat tertinggi Nirwana
serasa enggan menjejak ke bumi
seraya mereguk manis madu
dari pialang-pialang jiwa
yang semula kering kerontang
hingga basah sebasah jalan

Yang tercurah hujan dari langit
hingga tubuh saling merengkuh
alirkan kehangatan seiring
panas membakar buat menggeliat
seperti ulat memakan dedaunan
yang luruh dari tangkainya
dan akhirnya kau dan aku pun
terkulai lemah bersimbah peluh

Seraya kedua bola mata saling
menatap penuh arti hingga
akhirnya pejam lebih dalam
di malam-malam membelah
disaksikan purnama mengintip
dari balik tirai jendela
yang tersingkap silir angin bertiup
sepoy hingga jatuh dalam lelap

Kau dan aku ibarat
dua batang korek api
yang saling membakar diri
dalam kobaran api asmara
yang menghanguskan
hingga menyisa debu-debu
tertiup deru bayu dan
terberai di udara


***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta | 17 Juni 2021 | 07:42

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun