Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Doktrinasi

10 Juni 2021   06:43 Diperbarui: 10 Juni 2021   06:55 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Doktrinasi

Bukan tempurung kepala
yang notabene dibelah hingga
berberai isinya melainkan
sebentuk benda lunak bernama "Otak"

Otak manusia bukan otak-otak
kudapan yang dijajakan
di pinggiran jalan dengan
gerobak-grobak dorongnya

Saban hari otak dicuci
hingga bersih merupa sehelai
kain putih tak didapati
noktah noda membandel lekat

Nyaris saban hari otak ditanami
paham radikal
tak henti dicekoki
perihal fundamental

Hingga mengerak pada
ruas-ruas di lipatan otak
hingga ingatan lenyap terhapus
kuatnya sentuhan doktrinasi

Sampai lupa Jati diri
bersikukuh atas apa yang diyakini
tak peduli kendati salah melangkah
ikuti tapak jejak teroris keji

Mencipta kekisruhan
menggoyang stabilitas keamanan
menebar benih-benih ketakutan
ah betapa kuatnya efek doktrinasi

Hingga lenyapkan jati diri
terkubur dalam ambisi nyeleneh
tanpa difilterisasi sekedar
ditelan mentah-mentah

Seperti Asbak kemudian Meledak


***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta | 10 Juni 2021 | 06:41

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun