.
Gemercik Air Mengalir dari Pancuran
Gemercik air mengalir
dari pancuran terletak tak jauh
di lereng bebukitan rimbun pepohonan
Air mengalir hingga jauh
menelusuri selongsong bambu
leluasa menuruni dataran tinggi
Hingga akhirnya berdiam
di tempat nan rendah mengalir
di antara celah bebatuan terserak
Air bening menderas jatuh
menimpa bongkahan batu padat
lalu mengikisnya hingga lamat-lamat
Membentuk ruang berongga
di tubuh keras batu kali menjelma
sewarna abu-abu ditumbuhi licin lumut
Dibalur tebal saputan debu
selimuti area tubuh batu buat
langkah kaki kian berhati-hati
Agar tak terjerembab
di antara tepian runcing
yang sekali waktu bisa melukai
Gemercik air jatuh di pancuran
hati diliputi syahdu memanja telinga
mencipta simfony alam tengah berlagu
Menyaji denting bening
pada dawai-dawai kehidupan
hadirkan sekerat rasa syukur akan
Nikmat tak terbantah
seraya diusapnya wajah
kemudian menatap tengadah
Dan berujar :
"Terima kasih ya Rabb atas nikmat-Mu
yang tiada terhingga, berupa lukisan pagi serta Nafas yang masih menghuni raga"
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta | 04 Juni 2021 | 07:00
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H