Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Langit Berjelaga dan Pengusaha Bebal

3 Juni 2021   15:33 Diperbarui: 3 Juni 2021   15:35 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Langit Berjelaga dan Pengusaha Bebal

Langit tampak berjelaga oleh sebab
tungku-tungku yang masih saja
memuntahkan debu dan

Deru debu liar beterbangan terhempas
deru bayu menusuk pedih di mata
hinggap di atap nan kusam

Berselimut tebal debu terhampar sebebal
isi kepala para pengusaha nakal
yang tak mau ambil peduli

Perihal dampak kerusakan lingkungan
yang ditimbulkan atas ulahnya
demi pundi rupiah terisi

Terus digarangnya batu saban hari
dapur-dapur semi permanen
berdiri tak pernah sepi

Oleh lelehan keringat para kuli
mengucur deras sederas
keringat terperas

Sejak saat itu langit tak pernah lagi
tampak membiru melainkan
menjerang kelabu

Ulah nakal pengusaha bebal yang hanya
berpikir tak jauh dari laba serta
tak ambil pusing perihal Ispa

Tarian debu menebar pekat polusi
notabene mencemari sekitar
dan semua terabai

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun