Hikayat Perahu Retak
Sudah sekian lama perahu kayu tersampir
dengan tali tambat terikat kuat
diombang-ombing sapuan gelombang
Memecah hening di antara riak-riak air
tubuh perahu koyak serta retak
lantaran lapuk digerus masa
Dijilat genangan air payau
dibakar panas menjelma getas
hingga tubuh perahu kian ringkih
Perahu teramat rindu tubuhnya
mengangkut jala serta tumpukan
amis hasil tangkapan ikan nelayan
Serindu melintasi bentang lautan
nun jauh hingga sua dengan daratan
berkejaran dengan bulan dan bintang
Yang menyambangi langit malam
singgahi mimpi-mimpi dalam lelap
tidur para nelayan di peraduan
Mengecup tubuh-tubuh nan lelah
di antara dada bidang legam terpanggang
tatkala mentari menyorot garang
Kini perahu dihempas senyap
menatap pesisir dengan sendu
mengenang masa-masa digdaya
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta | 02 Juni 2021 | 15:21
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H