Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sayap-sayap Sepi Bidadari

27 April 2021   15:18 Diperbarui: 27 April 2021   15:32 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sayap-sayap Sepi Bidadari

Dipunggung malam merupa kelam
seperti selembar gaun dikenakan
menutupi hingga mata kaki

Menjulur memanjang selimuti
tubuh bumi menyaji kegelapan
lelapkan para penghuni

Sementara sayap-sayap bidadari
memikul ribuan anak sepi
dalam bentang sunyi

Kesunyian yang mengunci mati hati
lama tak terdengar lagi
gesek dawai di padang senyap

Aroma sepi merambah nadi
menggedor pintu-pintu sepi
milik insani guna dimasuki

Pundi-pundi sunyi ada masanya
pecah berderai menjelma
ingar bingar buat pekak

Menabuh gendang telinga
mengoyak labirin asa
seiring hentak genta

Berbunyi teramat kencang
ditiup angin membelai
sayap-sayap rebah nan kaku


***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta | 27 April 2021 | 15:17

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun