Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pendekar Emansipasi dan Sepucuk Literasi

21 April 2021   16:07 Diperbarui: 21 April 2021   16:37 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendekar Emansipasi Dan Sepucuk Literasi

Batin meronta merintih pedih
menyaksi penindasan atas kaumnya
yang bak katak dalam tempurung

Terkungkung dalam sempit dunia
dalam sekat tembok tinggi batasi
di rimbun tradisi yang menjelma jeruji

Dan patriarki mencabik dengan keji
serasa berada di bawah alas kaki lelaki
mengubur dan membenamkan

Ribuan mimpi-mimpi di perut bumi
menghempaskan pada dunia
berkisar Dapur, Sumur dan Kasur

Sepucuk surat sang pendekar kaumnya
menabuh genderang kebangkitan
lepaskan diri dari belenggu penghambaan

Mencetus sekerat emansipasi
dan mendobrak tatanan tradisi
yang erat mngikat dan merantai diri

Dimana kebebasan dirampas dan
harkat derajat diletakan dibawah
dengan pandangan sedemikian rendah

Sang Pendekar mengusung emansipasi
mengajari berdiri tegak tanpa congkak
mengepakan dan merentangkan

Sayap-sayap pengharapan
diketinggian langit ingin serta
hasrat liar menari di antara gelora

Meraih Cita dan Cinta
seiring pijar lentera menerangi
gelapnya kebodohan dan sempit wawasan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun