Mengetuk Pintu Langit
Di sepertiga malam yang hening
tatkala pelupuk mata sukar
guna diajak membuka serasa
diganduli batu teramat berat
Serta selimut tebal terhampar
selimuti sekujur raga beri hangat
dalam dekap sedemikian erat
menelusup hingga ke sela pori
Lengan menyingkap selimut
enyahkan malas melarungnya
dengan air menyembur dari
kepala kran yang membuka
Dibasuhnya muka serta
anggota tubuh sontak seketika
kesegaran merambat menjalari
tubuh dalam dekap gigil
Di hamparan sajadah terbentang
kepingan-kepingan doa dilangitkan
permohonan khusyuk dilantunkan
serta sepenggal nama disematkan
Dekati yang Maha Mencinta
tempat segala muara suci doa
niscaya dijabah olehNya
sebab hanyalah DIA
Maha Pengasih Maha Pemurah
mengetuk di PintuNya tak sadar
air mata berlinang hangat di pipi
beri sejuk pada kalbu yang merindu
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta | 29 Maret 2021 | 22:46
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H