Kau Cekik Sebotol Arak
Kau tutup kedua telinga
untuk semua ocehanku
yang bagimu bak bebunyian
kaleng rombeng buatmu pengang
Kata-kata mutiaraku menyerumu
hentikan kebiasaan burukmu
sama sekali tak kau hirau
masuk kuping kiri keluar kuping kanan
Kau sungguh gerah mendengar
semua ocehanku perihal botol
kosong teronggok disudut ruang
disertai abu rokok terserak
Ruang kamarmu serupa kapal pecah
tak karuan bentuk dan anehnya
kau betah menghuni di dalamnya
makan, merokok, mabuk, dan
Tidur disertai dengkur
hari ke hari kau cekik botol
hingga berjalan semaput dan oleng
tak ubahnya perahu dihantam
Deras sapuan gelombang
kau ambruk lantaran teramat mabuk
disertai tak henti mencercau
berbotol arak kau tenggak
Hingga kau pun tumbang
jangan lagi kau cekik botol itu
sama sekali tiada faedah bagimu
selain kepala pening tujuh keliling
Bola mata merah serupa
sepasang mata milik Iblis
sungguh menyeramkan dengan
raut muka menegang
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta | 08 Maret 2021 | 19:09
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H