Rindu Menjerit di antara Derit Peluit
Lagi-lagi aku harus menyudahi
kecamuk rindu yang masih saja
bergemuruh di ruang temu
Meronta seakan merajuk manja
tak ingin sua segera berakhir
menghantarkanku pada
Detik-detik perpisahan
itu pertanda duniaku akan kembali
dijajah oleh serbuan rasa sunyi
Menyergap relung hati
menikamku pelahan-lahan hingga
luruh tak berdaya dihamparan hening
Derit peluit menyentak jiwa
menyapa bising gendang telinga
tiba masanya ada perjumpaan maka
Ada pula perpisahan
seandainya bisa ingin rasanya
kutahan laju waktu atau kuhentikan saja
Agar dapat leluasa nikmati
kebersamaan yang indah merajut
kepingan bahagia hapuskan dahaga
Tanpa terusik detik dan menit
yang seakan berlari kencang
seperti gerbong kereta baja yang
Menghantarkanmu kembali pulang
seiring riuh gesekkan roda-roda baja
serta peron menatap beku lagi tergugu