Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rindu Menjerit di Antara Derit Peluit

24 Februari 2021   17:51 Diperbarui: 24 Februari 2021   17:59 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rindu Menjerit di antara Derit Peluit

Lagi-lagi aku harus menyudahi
kecamuk rindu yang masih saja
bergemuruh di ruang temu

Meronta seakan merajuk manja
tak ingin sua segera berakhir
menghantarkanku pada

Detik-detik perpisahan
itu pertanda duniaku akan kembali
dijajah oleh serbuan rasa sunyi

Menyergap relung hati
menikamku pelahan-lahan hingga
luruh tak berdaya dihamparan hening

Derit peluit menyentak jiwa
menyapa bising gendang telinga
tiba masanya ada perjumpaan maka

Ada pula perpisahan
seandainya bisa ingin rasanya
kutahan laju waktu atau kuhentikan saja

Agar dapat leluasa nikmati
kebersamaan yang indah merajut
kepingan bahagia hapuskan dahaga

Tanpa terusik detik dan menit
yang seakan berlari kencang
seperti gerbong kereta baja yang

Menghantarkanmu kembali pulang
seiring riuh gesekkan roda-roda baja
serta peron menatap beku lagi tergugu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun