Merepih Alam
Menatap petak-petak sawah tercetak
dipenuhi bulir emasnya merunduk
dicumbui embus silir angin
Sebagian berwarna hijau lantaran
belum masak belum masa petik
hingga waktu pesta panen tiba
Menghampar area pesawahan
bak permadani nan rimbun merupa
karpet Bumi terbentang memanjang
Selimuti lapisan pori Bumi
dengan ulir galengan serta
membentuk punden berundak
Menyaksi sekawanan burung sawah
satu-dua ekor bertengger di atas
kabel listrik nan memanjang
Membuang kotoran sembarang
mengenai orang lalu lalang
lantas terbang rendah menukik
Lintasi bebegik koyak dicabik deru angin
tetap tak sedikit pun bergeming
di bawah sengatan panas dan hujan
Melihat langit membentang
membuka lebar bak tengah menyaksi
panggung pagelaran seni teater
Membuka tirainya lalu menyaji
sekelumit perihal cerita kehidupan
nan asri tiada jemu merepih alam
Melihat cakrawala membentang luas
tak tertutup bangunan pencakar tegak
berdiri congkak menikam mata langit
Mengedarkan pandangan masih banyak
tanah lapang bagi anak-anak serta
orang dewasa bermain bola cuma-cuma
Tanpa harus membayar uang sewa
dapat leluasa bermain bola sepak
berlarian seraya mengejar bola bundar
Netra menatap serombongan bebek
berjalan berduyun-duyun menyebrang
jalan lalu satu persatu menuruni sungai
Mata tertuju pada sekawanan kambing
berkeliaran mencari pakan berupa
rumput serta dedaunan nan hijau
Lahap mengunyah dengan disertai
riuh suara mengembik serta suara gemerincing
dari bandul kalung yang dikenakan
Bola mata tersirobok pada para petani
bertudung canting di area sawah
tengah menanam bibit padi
Dengan kaki-kaki menjejak lumpur
dingin lagi hitam pekat sepekat
lapisan kulit dibakar panas
Di sini surga keindahan tiada tara
surganya bagi para hewan ternak
tak susah mencari pakan sebab pakan
Amatlah berlimpah ruah dan di sini pun
surganya bagi para pecari ketenangan jiwa
menyingkir dari deru kota yang bising
Dari seabrek rutinitas yang membuat jemu
di sini tempat mengendurkan urat syaraf
yang tegang sontak stress pun reda
Merepih alam mengajak jiwa mensyukuri
sebuah nikmat yang luar biasa
anugerah yang Maha Kuasa
Nikmat mana lagi yang kau dustai!
***
Hera Veronica Sulistyanto
Jakarta | 22 Februari 2021 | 14:49