Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jangan Bungkam Tarian Pena Jiwa

21 Februari 2021   17:53 Diperbarui: 21 Februari 2021   18:05 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: Depositphotos

Jangan Bungkam Tarian Pena Jiwa

Biarkan Ia:

Pena jiwa memuntahkan
isi tinta hingga tercecer
di secarik pekat

Rahim malam melahirkan
anak-anak kesepian
dalam asuhan purnama

Pena jiwa menari
di altar megah sunyi
bak tarian para Sufi

Dengan gerak memutar
tiada henti iringi puja-puji
di ketinggian langit sanubari

Pena jiwa meliuk gemulai
laksana sang Balerina berjinjit
bergerak dinamis di ujung tumit

Memerdekakan diri guna leluasa
lepas dari belenggu erat mengikat
hasrat milik sepotong atma

Menerabas pakem-pakem yang ada
ikuti kata jiwa merajah aksara
di lubuk hening di sudut senyap

Luapkan asa bergelora
runtuhkan sekat langit imajinasi
hingga bebas berkarya dengan

Mengusung jati diri
pena jiwamu pena jiwaku
sesungguhnya menyatu padu

Maka Biarkanlah:

Pena jiwa menari
meliuk sedemikian indahnya ikuti
bening nurani tak tersaput dengki

Jangan bungkam tarian
pena jiwa biarkan ia terus menyuara
isi jiwa milik si empunya

Bertutur perihal apa saja guna
menuntun pada lembah bahagia
pada daratan suka cita

***
Hera Veronica Sulistyanto
Jakarta | 21 Februari 2021 | 17:52

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun