Lenggak-lenggok Pinggul Gadis Desa
Semburat jingga merona
bak pipi ranum gadis desa
bersemu merah senyum tersipu malu
tatkala tatap mata membentur
sepasang mata jejaka
Kenakan pakaian sahaja
dalam balutan kebaya
pinggang dililit kain
serta rambut ekor kuda
menggendong bakul hantaran
Tawa bening pecah di udara
meniti pematang sawah
menuju arah pulang ke rumah
dinaungi senja memerah
semerah bibir tanpa polesan gincu
Serta angin sore yang menampar
setiap helai rambut jauh tergerai
memahat cantik natural
tak terkontaminasi budaya kota
dengan sapa nan ramah
Lenggak-lenggok pinggul
gadis desa nan ayu
iringi senja nan luruh
pulang ke pangkuan malam
tempat damai perlahan berlabuh
***
Hera Veronica Sulistyanto
Jakarta | 10 Februari 2021 | 19:17
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H